Manusia Setengah Jancuk !

Label:


               Sekarang tinggalah aku, bersama laptop yang layarnya tak pernah kubersihkan, dan hati yang sengaja ku tinggalkan, karena sudah tak layak lagi untuk ku jamah. Jujur saja aku bosan, setiap hari harus berkutat dengan segala hal yag tak pernah kusukai. Tersenyum, tertawa, bersama mereka yang sebenarnya tak benar-benar ada untukku. Menggelikan, tidak, itu menyedihkan. Hanya hambar yang setia menunggu di akhir lorong yang sepi ini.
                Temanku bilang aku egois, tidak peka dan cenderung mementingkan diri sendiri. Bahkan dengan diri sendiri saja aku tidak peduli. Ketahuilah aku tidak begitu. Aku hanya malas, bermain dengan ironi, majas-majas hiperbola yang sudah basi. Apalagi cinta, apa itu ? buatku menderita saja. Baru kemarin sore aku dapat surat cinta, katanya jika dekat denganku, menatapku saja itu tidak cukup, ia ingin memelukku, menciumku jika perlu. Tapi sekarang ? tai kucing. Menghubungiku saja tidak pernah, malah sibuk dengan pria lain. Wanita jalang.
                Lebih dari itu, aku tak cemburu. Peduli saja tidak. Hanya kesal telah dipecundangi oleh perempuan yang hanya pelampiasanku saja. Kenapa harus seperti ini ? Tak boleh kah aku bermain sejenak dengan wanita yang mencintaiku ?.
                Malam tetaplah malam. Aku tak mau pagi memaksaku bangkit dari keterpurukan. Aku hanya ingin tidur, bersama angin yang membelai mesra luka hati yang telah ku amputasi, mungkin lebih tepatnya kumutilasi. Karena ku tak ingin luka ini tertanam lama di hatiku. Luka yang menjijikan karena telah dibuat oleh pelacur jalang, pelampiasanku.  
                langit berkutat dengan malam
                malam berkutat dengan waktu,
waktu berkutat dengan diriku.
Adakah Tuhan mempertanyakan ? Kemurungan pendosa, kerisauan hati yang penuh caci.
Entah sekotor apa kertas ini, hingga tak ada satu pena pun yang ingin membubuhkan tintanya diatasku.
Aku memang bukan Chairil, yang menganggap dirinya jalang dan diam-diam sombong dengan caranya sendiri.
Aku juga bukan Sang Kahlil, yang menganggap dirinya asing, lebih baik dari yang lain.
Aku hanya manusia setengah Jancuk ! sebatang rokok, lucifer, dan dua hal yang tak terselesaikan. 

4 komentar:

  1. Gumi El Rumi mengatakan...:

    yang udah baca jangan lupa kasih komen ya :D thanks

  1. Mizuki-Arjuneko mengatakan...:

    Manaaa ke-Rumi-annya? Muanaaaa >,< Rumi yang asli kalau galau kaya gini tah? Thuing

    Aku suka kalimat ini: "Entah sekotor apa kertas ini hingga tak ada satu pena pun yang ingin membubuhkan tintanya di atasku.

    Lalu yang "Aku memang bukan Chairil..." dan yang "Aku bukan Kahlil." Mendekati ending udah asyik banget tapi...

    Endingnya kurang CTHUK kurasa.

    Masih ada kesalahan eja. Sedikit. Nyok dicermati lagi.

    Btw kau mensetting blogmu biar ga bisa dikopas ya? (Byuh ngetik komen yang mau ngutip isi postingan itu lho >,<)

  1. Prameswalatte mengatakan...:

    Paling suka kata2 yang "tersenyum, tertawa untuk mereka yang sebenarnya tak benar-benar ada untukku. Menyedihkan"
    dalam dunia nyata, aku pernah merasakannya, ah bukan pernah lagi tapi ya memang sedang merasakannya.
    Memuakkan sekali yang seperti itu memang.
    tapi paling menohok dengan frasa "wanita jalang" bukannya aku seperti kamu ceritakan itu, tapi karena aku adalah wanita, makanya itu seperti tamparan buatku.
    Nice Posting, Gum :-)
    wait for ur next posting ^_^

  1. Gumi El Rumi mengatakan...:

    check : http://mybubblegumstory.blogspot.com/2012/07/pengusiran-perpisahan-dan-pertemuan.html

Posting Komentar