Pengusiran, perpisahan, dan pertemuan abadi

Label: , ,



            Pada suatu mati, dalam setitik hidup. Ketika bulatnya paradox adalah diriku, dan ketika kebingungan dan kepolosan cinta adalah dirimu, aku mencintaimu dan mereka mencibirku, yang pada akhirnya berarti mendaki langit tiada berujung dan menyelam danau gelap dengan nafas setengah paru. Aku tak berarti apa-apa saat itu di matamu, hanya di hatimu. Terang bagaikan benda pijar raksasa yang kau sebut matahari. Tegar bagai tombak takdir yang tertancap mesra di dada seorang Nabi yang kau sebut Yesus. Namun tetaplah tapi. Kerisauan hati adalah janji, yang menurutmu suci, dan aku tetap bermimpi. Maka mengalirlah, tiada akhir yang indah pada bulatnya tekad. Hanya penyesalan jika kau hanya diam. Menatapku dengan tatapan ragu, menyentuhku dengan ciuman palsu.
                Dan. Janji tetaplah malam yang dingin. Hidup tetaplah rumah yang sepi. Kau menungguku, bukan dalam istana yang megah, hanya depan pagar kayu dilapisi cat berwarna coklat, terlihat manis seperti dirimu. Namun mematikan seperti racun. Kau pun terjaga bersama bulan, mengintip sela-sela bahagia yang mereka curi demi hasrat terpendam. Sedangkan aku dan malam masih sama seperti dulu, menunggu bulan dan kupu-kupu hitam, menunggu dirimu.
                “Katakanlah kejujuran itu wahai manusia lelakiku.” Katamu dari luar jendela.

               “Aku tak memilikinya, pergi saja dan tidurlah hingga kau bisa bermimpi. Tempat dimana kepalsuan bersemayam.” Kataku mencoba membuatmu mengerti.
                Lalu dengan simpul senyum ia untaikan tali percintaan antara bumi dan langit. Menepis batas antara ada dan tiada. Paradox meraung, menampakan amarah lewat harmoni keteraturan yang tak pernah kusukai. Dan demi malam, bulan dan takdir, aku menyesal menciumnya, meneguk anggur dari kebun misteri, menelusuri gua berhantu yang gelap tiada cahaya. Aku menyesal tak merindukanmu saat hatimu hanya untukku.
Bisikku pada semilir : wahai semilir sampaikanlah untaian kata hati ini padanya yang tak tahu dimana rimbanya...
                “Kau perempuanku, datanglah senja itu. Kelak kita akan menari. Meneriaki mati yang jadi belenggu. Dan aku hanya ingin bersama dirimu. Merakit hati menjadi perahu berlayar perak bermata angin. Hingga arah dan tujuan adalah padu, dimana mimpi indah adalah nyata untuk kita.”
Semilir pergi, putri badai itu memang sahabat setia saat hati tak lagi bernyawa.
                Petang tak lagi bersuara.
                Diam pun tak lagi hening, hanya teriakan mimpi yang membelah ketakutan matahari.
                Kau masih membisu. Beranjak kemudian. Tersuratlah kata-kata dalam selembar kulit bambu misteri.
                Tuanku, lelaki pujaan. Diamlah bersama hati disenja ini. Aku telah merana beribu tahun karena pengusiranmu tiada bandingan. Hujan dan petirlah yang kini merawatku. Hingga tuan, sang lelaki lain menancapkan busurnya padaku. Hingga ku tak kuasa menahan gejolak kebahagiaan. Biarkanlah aku membisu wahai lelaki terdahuluku. Biar cinta kita tidak lari, biar cinta kita abadi. Meski ragaku kini bersama hati sang pujangga, lelaki lain, entitas murni cerita percintaan kita.

                Kabut memekat. Udara dingin menusuk pilu. Aku bersama air mata dan senyuman, merelakanmu dalam pergi yang tak kembali. Mungkin hati tak lagi memiliki, tapi cerita cinta memang hanya untuk kita. Untuk mu dan diriku yang fana. Berlayarlah sejauh mungkin wahai putri malam, karena aku tetap bisa melihatmu, dari kejauhan, dari dekat, maupun dari tidak dimana-mana. Karena candu ini risau, gelisah ini mimpi. Lembaran ini hanya sebuah surat untukmu. Untuk mengartikan betapa rumitnya hati tatkala kata tak lagi bermakna.

-dari hati, untuk cinta -

6 komentar:

  1. Yunita Ardita mengatakan...:

    Gumiiii.... bahasamu itu tinggi seperti bahasanya khalil gibran :3 awesome :D

  1. Gumi El Rumi mengatakan...:

    Terima kasih atas komennya :D

  1. zulfahmiff mengatakan...:

    mantap gem :D cocok jadi ustadz hehe

  1. Gumi El Rumi mengatakan...:

    ustad ??? !! kga salah bang zul ?

  1. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Pikiran yang positiv dan tindakan yang positiv akan membawamu pada hasil yang positiv.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

  1. Tommy Ramadhan's Blog mengatakan...:

    Kayanya w baru baca nih...

Posting Komentar